Pengaruh Luas Permukaan
Terhadap
Laju Reaksi
II. Tujuan Percobaan
Mengetahui pengaruh luas permukaan sentuh
terhadap laju reaksi.
III. Dasar Teori
1. Laju reaksi adalah berkurangnya konsentrasi pereaksi tiap satuan
waktu atau
pertambahan konsentrasi hasil
reaksi tiap satuan waktu. Laju reaksi dilambangkan
dengan huruf V (V kapital) dengan satuan M/s(molaritas per
sekon).
Persamaan
laju reaksi secara umum: V= k[A]m[B]n
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi :
a. Luas
permukaan sentuhan dan keadaan pereaksi
Pada reaksi heterogen
(wujudnya berbeda) luas permukaan sentuhan mempengaruhi laju reaksi .Semakin
kecil ukuran partikel zat padat maka total luas permukaan sentuhan zat padat
tersebut semakin besar, sehingga peluang terjadi reaksi juga semakin besar
sehingga reaksi berlangsung semakin cepat.
Semakin besar luas
permukaannya, semakin cepat laju reaksinya dan sebaliknya
b. Konsentrasi zat-zat yang bereaksi
Semakin besar
konsentrasi pereaksi, maka jumlah partikel zat pereaksi semakin besar
peluangnya untuk terjadi reaksi, maka reaksi akan semakin
cepat.
Semakin besar konsentrasi,
semakin cepat laju reaksinya dan sebaliknya
c. Suhu
Jika suhu dinaikan
reaksi akan berlangsung lebih cepat, karena energi kinetik partikel pereaksi
meningkat. Pada umumnya setiap kenaikan suhu sebesar 100 C laju reaksi menjadi 2 kali
lebih cepat.
Semakin tinggi suhu, semakin
cepat laju reaksinya dan sebaliknya
d. Katalis
Katalis adalah zat yang
dapat mempercepat laju reaksi tetapi zat tersebut tidak mengalami perubahan
yang kekal artinya setelah reaksi berakhir zat tersebut dapat diperoleh
kembali. Katalis dapat bekerja dengan membentuk senyawa antara atau mengabsorsi
zat yang direaksikan.
Macam
katalis bedasarkan pengaruhnya:
-Katalis positif
(katalisator) yang mempercepat reaksi.
-Katalis negatif
(inhibitor)yang memperlambat laju reaksi.
Cepat lambatnya laju reaksi
dalam katalis tergantung dari zat yang ditambahkan
IV. Alat dan Bahan
Alat
: 1.Tabung reaksi
2.Gelas ukur
3.Bejana air
4.Pipa penghubung
(BG pooter)
5.Karet penutup tabung berlubang
6.Alat pengukur waku
2. Pualam(CaCo3) butiran 0,5 gram
3. Pualam(CaCo3) serbuk 0,5 gram
4.Larutan HCl 3M.
V. Cara Kerja
1.
Menimbang kepingan pualam, butiran
pualam, dan serbuk pualam masing-masing 0,5 gram.
2.
Memasukan 10 mL larutan asam
klorida 3 M ke dalam tabung reaksi lalu memasukan serbuk pualam,
segera menutup tabung reaksi dengan sumbat karet yang dilengkapi pipa
penghubung.
3.
Menampung gas yang terjadi
kedalam gelas ukur berisi penuh air yang direndam terbalik dalam bejana air.
Mencatat waktu yang diperlukan untuk memperoleh 15 mL gas.
4.
Mengulangi prosedur 2 dan 3
dengan menggunakan butiran-butiran pualam 0,5 gram dan kepingan pualam 0,5
gram.
VI. Data Pengamatan
No.
|
Bentuk Pualam
|
HCl
|
Waktu (detik)
|
1.
2.
3.
|
Serbuk
Butiran
Kepingan
|
3M
3M
3M
|
12
164
430
|
VII. Analisis Data
Luas permukaan sentuhan dapat mempengaruhi laju
reaksi, dapat dibuktikan dari data hasil percobaan ini. Pualam yang berbentuk
serbuk membutuhkan waktu 12 detik, pualam berbentuk butiran membutuhkan waktu
164 detik, dan pualam berbentuk kepingan membutuhkan waktu 430 detik
Kita ambil sampel,
pualam berbentuk serbuk yang mempunyai luas permukaan sentuh terbesar (semakin
kecil ukuran partikel, semakin besar luas permukaan sentuhnya) dan pualam
berbentuk kepingan yang mempunyai luas permukaan sentuh terkecil (semakin besar
ukuran partikel, semakin kecil luas permukaan sentuhnya).
Dari dua sampel tersebut diatas, pualam bebentuk serbuk memerlukan waktu
lebih untuk bereaksi dibandingkan dengan pualam berbentuk
kepingan.
VIII. Kesimpulan
1. Dapat dibuktikan bahwa, luas
permukaan sentuh mempengaruhi laju reaksi.
2. Semakin kecil ukuran partikel,
semakin besar luas permukaan sentuhnya dan sebaliknya.
3. Semakin besar luas permukaan
sentuhnya semakin cepat laju reaksinya dan sebaliknya.
IX. Daftar Pustaka
Wikipedia
Indonesia.”Google”
MGMP KIMIA KLATEN kelas XI.2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar