Selasa, 15 Maret 2016

Teori Asam Basa Menurut Para Ahli



                Teori asam basa banyak digunakan dalam mempelajari kimia seperti teori asam basa Arrhenies, teori asam basa Bronsted- Lowry, dan teori asam basa G.N Lewis.



1.       Teori Asam Basa Arrhenius
Pengertian asam dan basa yang modern mula-mula dikemukakan oleh Svante Arrhenius (1859-1927) pada tahun 1884. Menurutnya, asam adalah zat yang bila dilarutkan dengan air akan mengalami ionisasi (H+ atau H3O+) sebagai satu-satunya ion positif. Sementara itu, basa didefinisikan sebagai zat yang bias dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi dengan membentuk ion-ion hidroksida (OH-) sebagai satu-satunya ion negatif.



 


2.       Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923 Johannes Nicolaus Brounsted (1879 – 1947) dan Thomas Martin Lowry (1874 – 1936) secara terpisah mendefinisikan asam-basa sebagai berikut :
a.       Asam adalah senyawa yang memberikan proton (H+) sebagai proton donor.
b.      Basa adalah senyawa yang menerima proton (H+) sebagai proton akseptor.


3.       Teori Asam Basa Lewis
Pada tahun 1923, G.N. Lewis mengajukan konsep baru mengenai asam-basa yaitu teori oktet, memikirkan bahwa teori asam basa sebagai masalah dasar yang harus diselesaikan berlandaskan teori struktur atom, bukan berdasarkan hsil percobaan.
a.       Asam adalah senyawa yang dapat menerima pasangan elektron dari senyawa lain sehingga membentuk ikatan kovalen koordinat.
b.      Basa adalah senyawa yang dapat memberi pasangan electron.




Dari ketiga definisi asam basa diatas, definisi Arrhenius yang paling terbatas. Teori Lewis meliputi asam basa yang paling luas. Sepanjang yang dibahas adalah reaksi dilarutan dalam air, teori Bronsted – Lowry paling mudah digunakan, tetapi teori Lewis yang paling tepat digunakan bila reaksi asam basa melibatkan senyawa tanpa proton.

1 komentar: